Minggu, 12 Juni 2011

KONSEP GENERAL EDUCATION

Kehidupan masyarakat modern sangat bergantung terhadap produk teknologi terutama teknologi informasi. Kemajuan IPTEK yang sangat pesat menyebabkan masyarakat memiliki kemampuan spesialisasi. Hal ini berpengaruh pada pola pikir, pola hidup dan perilaku. Teknologi memiliki peran yang menguntungkan juga merugikan. Keuntungan dapat diambil masyarakat dari kemajuan teknologi adalah teknologi dapat sangat membantu aktivitas masyarakat misalnya : sebagai sarana komunikasi, mencari informasi lintas benua, dll. kerugian yang dialami masyarakat adalah membuat mental masyarakat menjadi malas karena selalu mendapatkan sesuatu dengan mudah dan cepat sehingga terjadi ketergantungan yang berlebihan terhadap produk teknologi dan perilaku konsumtif pun menjadi titik akhirnya.
untuk mengantisipasi dampak kemajuan IPTEK dan lajunya arus globalisasi yang pesat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik secara individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara maupun sebagian bagian dari alam.
Pada abad ke 20 telah dilakukan penelitian di Amerika dan Eropa, kesimpulan hasil penelitiannya bahwa system pendidikan modern telah menghasilkan para saintis dan teknorat yang handal tetapi tidak menghasilkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian.
Menurut Philip H. Phenix (1964:6), enam pola makna esensial segenap mahasiswa :
a) Makna symbolics, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung
b) Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris
c) Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam
d) makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
e) Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah
f) Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat.
Keenam pola makan di atas dikemas dalam bentuk General Education (pendidikan umum). Philip H. Phenix (1963:8) merumusakan tujuan pendidikan umum adalah :
“ A complete person should be skilled in the use of speech, symbol and gesture, fatually well informed, capale of creatring and apresiating object of esthetic significance, endowed with a rich and disciplined life in relation to self and others, able to make wise decision and to judge between right and wrong and possed of an integral out look.” yang artinya manusia yang memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, symbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksana, dapat mempertimbangkan yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral.
Di Amerika dan Inggris, konsep general education, dalam rangka menciptakan masyarakat yang berbudaya, demokratis dan peduli terhadap lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya. Laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the study of education di Amerika, dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu :
1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesilisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2. Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas.
3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar